Saturday 24 December 2016

RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI

RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI

Akuntansi tidak hanya sebagai hitung – hitungan saja. Akuntansi selalu menyesuaikan berdasarkan bidang yang diperlukan. Misalnya saja akuntansi di pemerintahan akan berbeda dengan akuntansi di perusahaan. Selain itu, akuntansi tidak hanya membuat dan pemyusun laporan keuangan. Lebih lanjut, ada juga pekerjaan akuntansi yang sifatnya independen. Untuk lebih jelasnya, akuntansi memiliki profesi – profesi tertentu.
Profesi di bidang akuntansi meliputi pelaku akuntansi yang disebut sebagai akuntan (Anwar & Trianita, 2012). Ada pun beberapa profesi dalam akuntansi adalah sebagai berikut:
1.      Akuntan internal
Akuntan internal adalah pegawi/karyawan bagian akuntansi di sebuah perusahaan. Akuntan ini memiliki tugas membuat menyusun laporan keuangan, sistem akuntansi, pajak, dan masalah akuntansi lain yang ada di perusahaan.
2.      Akuntan publik
Akuntan yang menjual jasanya ke perusahaan. Kerja dari akuntan ini sifatnya freelance. Akuntan ini disebut juga akuntan eksternal. Ada pun tugas dari akuntan ini adalah audit laporan keuangan, analisis laporan keuangan, audit pajak, dan sebagainya. Sebagai contoh: misalnya Bank ABC ingin menjual saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka Bank ABC dapat meminta kepada akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangannya yang diperlukan sebagai syarat untuk melakukan IPO.
3.      Akuntan pemerintahan
Akuntan ini bekerja di lembaga – lembaga pemerintahan seperti kantor BPK, kantor MPR dan lembaga – lembaga negara lainnya.
4.      Akuntan pendidikan

Akuntan pendidikan memiliki tugas mengajarkan akuntansi kepada peserta didiknya, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan penelitian untuk mengembangkan pendidikan akuntansi sesuai perkembangan keilmuan yang ada. Akuntan pendidikan ini adalah mereka yang ahli dalam bidang akuntansi dan bekerja sebagai guru, dosen, dan intstruktur akuntansi.

Friday 23 December 2016

ELEMEN DARI STATISTIK DAN CARA PENGAMBILAN SAMPEL

ELEMEN DARI STATISTIK DAN CARA PENGAMBILAN SAMPEL

Pengolahan statistik tentu sangat memerlukan data yang digunakan sebagai bahan dalam penelitian. Dengan demikian diperlukan pemahaman terhadap elemen dari statistik. Berikut beberapa elemen dalam statistik.
1.      Populasi
Menurut Sujarweni (2015) populasi merajuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan membentuk dalam suatu riset khusus. Perlu diketahui bahwa populasi yang akan diteliti harus disefinisikan dengan jelas sebelum dilakukan penelitian. Sebagai contoh populasi singa Afrika.
2.      Sampel
Menurut Sujarweni (2015) sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang dapat diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. Walaupun demikian sampel tidak selalu menggambarkan suatu populasi dengan sempurna. Sampel selalu diupayakan untuk diambil secara sesistematis mungkin, tetapi selalu saja ada distorsi. Sampel yang diambil harus benar – benar mewakili populasinya.
Untuk melakukan sebuah penelitian, tentunya terlalu banyak jika harus mengambil langsung populasinya. Oleh karena itu, diperlukan sampel. Namun, sampel yang diambil harus mewakili populasinya. Lalu, Bagaimana cara menghitung sampel???????
Berikut adalah contoh perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin:

Rumus Slovin adalah sebagai berikut:


        Di mana:
n = ukuran sampel
N = Populasi
e = prosentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.
Sebagai contoh: populasi responden dari Bank XYZ di Jakarta memilki populasi berjumlah 100 orang. Akan diambil sampel untuk penelitian menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat error 5%.



= 80 orang.
        Jadi sampel populasi yang diambil dari populasi 100 orang dan tingkat kepercayaan 95% adalah 80 orang.

Thursday 22 December 2016

SEJARAH AKUNTANSI

SEJARAH AKUNTANSI

Selain perlu memahami akuntansi dalam kehidupan sehari – hari, ada baiknya juga kalau mengetahui sejarah akuntansi. Hal ini untuk memperluas wawasan dari mana akuntansi itu berasal. Dari mana akuntasi berasal???? Dan siapa tokoh yang terkenal dalam mengembangkan akuntansi???? Mari kita simak sejarah berikut ini….

Pencatatan keuangan sudah dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan Mesir. Hal – hal yang dicatat berkaitan dengan kekayaan harta yang dimiliki oleh kerajaan. Hal ini dilakukan ketika mereka melakukan dagang ke luar daerah dan luar Negara mereka. Pada saat itu, pencatatan harta mereka ditulis pada lembaran daun.

Pencatatan tentang kekayaan dilakukan oleh manusia mulai diketahui setelah manusia mengenal uang. Hal ini didukung dengan adanya data sejarah tentang naskah tentang pelajaran pencatatan/pembukuan dengan angka Arab.

Secara umum, lahirnya akuntansi memalui seorang tokoh yang dikenal dengan Bapak Akuntansi. Beliau bernama Lucas Pacioli. Beliau membahas tentang pencatatan dan pembukuan secara berpasang – pasangan, atau yang lebih dikenal dengan double entry system, yaitu debit-kredit melalui bukunya yang berjudul “Summa De Aritmatika, Geometri, et Proportionalita” pada tahun 1494.  Satu sisi di sebut Debit dan sisi lainnya disebut Kredit. Dalam bahasa Latin, debit dikenal dengan istilah debere (percaya/mempercaya) dan kredit dikenal dengan istilah credere (berutang).

Buku karangan Lucas Pacioli ini menginspirasi para ahli untuk mengembangkan akuntansi. Di Eropa sendiri, akuntasi berkembang sangat pesat dengan sistem tata buku kontinental. Awalnya tata buku hanya satu, yaitu tata buku tunggal. Namun, karena kebutuhan semakin kompleks, maka lahirlah sistem  tata buku berpasangan. Selain berkembang di Eropa, tata buku berpasangan juga  berkembang sampai di Amerika. Di Amerika berkembang dengan istilah Anglo Saxon yang sering disebut dengan accounting atau akuntansi. Setelah itu, orang – orang Eropa dan Amerika mengembangkan akuntansi.

Di Indonesia sendiri selama masa kemerdekaan yaitu tahun 1945-an menggunakan sistem yang digunakan oleh Belanda. setelah itu, pada tahun 1960-an baru digunakan sistem akuntansi dari Amerika.


Wednesday 21 December 2016

CONTOH JURNAL UMUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

CONTOH JURNAL UMUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Untuk melakukan latihan jurnal umum pada akuntansi, diperlukan pemahaman terhadap bukti transaksi. Diperlukan ketelitian dalam menganalisis bukti transaksi agar terhindar dari kesalahan pencatatan.
Untuk melakukan pencatatan/input pada jurnal umum, diperlukan pemahaman terhadap aturan saldo normal. Aturan saldo normal adalah selisih positif antara sisi debit dan sisi kredit sebuah akun dalam keadaan normal (Anwar & Trianita,2012). Apabila sebuah akun memiliki saldo normal debit, maka jumlah di sisi debit akan lebih besar daripada sisi kreditnya. Jika sebuah akun memiliki saldo normal kredit, maka jumlah sisi kredit akan selalu lebih besar daripada  sisi debit.
Dalam pencatatan sebuah transaksi, diperlukan identifikasi pada transaksi tersebut. Cara mengidentifkasinya sebagai berikut:

Akun
Debit
Kredit
Harta
+
-
Utang
-
+
Modal
-
+
Biaya
+
-
Pendapatan
-
+
Prive
+
-
  
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jika dapa penambahan pada Kas, Piutang, Perlengkapan, Peralatan, dan sebagainya yang termasuk ke dalam harta, maka akan dicatat di sisi debit.
Sebagai contoh pada tanggal 5 Januari 2015 perusahaan MEMBELI PERALATAN secara KREDIT sebesar Rp 10.000.000, maka akan bertambah di sisi debit berupa perlatan (aktiva) dan di sisi kredit berupa Utang.

Jurnalnya sebagai berikut:

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
5
Peralatan

Rp 10.000.000,00

Januari

           Utang Usaha


Rp 10.000.000,00







Untuk lebih memahami pembahasan jurnal umum, mari kita pelajari beberapa transaksi yang dilakukan pada Bengkel Motor “ANDRI MOTOR” yang dilakukan selama bulan Januari 2015.

Transaksi 1: Modal

Pada tanggal 2 Januari 2015, tuan Andri menginvestasikan dananya sebesar Rp 100.000.000,00 untuk modal perusahaannya.

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
2
Kas

Rp 100.000.000,00

Januari

           Modal Tn. Andri
(Mencatat Modal)


Rp 100.000.000,00







Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan bertambahkanya aktiva berupa Kas di sisi Debit dan Bertambahnya Modal di sisi Kredit dengan akun Modal Tn. Andri masing – masing Rp 100.000.000,00

Transaksi 2: Gedung

Pada tanggal 5 Januari 2015 Tn. Andri membeli sebuah ruko untuk menunjang usahanya sebesar Rp 150.000.000,00 secara tunai

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
5
Gedung

Rp 150.000.000,00

Januari

           Kas
(Membeli Gedung)


Rp 150.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan bertambahkanya aktiva berupa Gedung di sisi Debit dan Berkurangnya aktiva berupa Kas di sisi Kredit masing – masing Rp 150.000.000,00

Transaksi 3: Peralatan

Pada tanggal 8 Januari 2015 perusahaan membeli peralatan untuk menunjang usahanya sebesar Rp 9.000.000,00. Sebesar Rp 4.000.000,00 secara tunai dan sisanya dibayar kredit.



Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
8
Peralatan

Rp 9.000.000,00

Januari

           Kas


Rp 4.000.000,00


           Utang Usaha
(Membeli Peralatan)


Rp 5.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan bertambahkanya aktiva berupa Peralatan di sisi Debit sebesar Rp 9.000.000,00 dan Berkurangnya aktiva berupa Kas di sisi Kredit sebesar Rp 4.000.000,00 serta bertambahnya Utang Usaha karena pembayarannya kredit sebesar Rp 5.000.000,00 sehingga utang usaha bertambah di sisi Kredit sebesar Rp 5.000.000,00.

Transaksi 4: Perlengkapan

Pada tanggal 12 Januari 2015 perusahaan membeli perlengkapan untuk menunjang usahanya sebesar Rp 3.000.000,00 secara TUNAI.

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
12
Perlengkapan

Rp 3.000.000,00

Januari

           Kas
(Membeli Perlengkapan)


Rp 3.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan bertambahkanya aktiva berupa Perlengkapan di sisi Debit dan Berkurangnya aktiva berupa Kas di sisi Kredit masing – masing Rp 4.000.000,00 karena secara tunai dibelinya.

Transaksi 5: Pendapatan Jasa

Pada tanggal 15 Januari 2015 perusahaan menerima Pendapatan atas servis yang diberikan kepada pelanggan sebesar Rp 6.000.000,00 secara tunai.

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
15
Kas

Rp 6.000.000,00

Januari

           Pendapatan Jasa
(Menerima Pendapatan)


Rp 6.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan bertambahkanya aktiva berupa Kas di sisi Debit dan Bertambahnya Pendapatan Jasa di sisi Kredit masing – masing Rp 6.000.000,00

Transaksi 6: Pembayaran Utang

Pada tanggal 17 Januari 2015 perusahaan membayar Utang pembelian peralatan tanggal 8 Januari sebesar Rp 5.000.000,00

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
17
Utang Usaha

Rp 5.000.000,00

Januari

           Kas
(Membayar Utang)


Rp 5.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan berkurangnya Utang di sisi Debit dan Berkurangnya aktiva berupa Kas di sisi Kredit masing – masing Rp 5.000.000,00

Transaksi 7: Pendapatan Jasa

Pada tanggal 19 Januari 2015 perusahaan menerima Pendapatan atas servis yang diberikan kepada pelanggan sebesar Rp 6.000.000,00.  Sebesar Rp 4.000.000,00 dibayar secara tunai dan sisanya dibayar kemudian.

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
19
Kas

Rp 4.000.000,00

Januari

Piutang Usaha

Rp 2.000.000,00



           Pendapatan Jasa
(Menerima Pendapatan)


Rp 6.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan bertambahkanya aktiva berupa Kas sebesar Rp 4.000.000,00 dan Piutang Usaha sebesar Rp 2.000.000,00 di sisi Debit.  Transaksi tersebut juga menimbulkan Bertambahnya Pendapatan Jasa di sisi Kredit sebesar Rp 6.000.000,00

Transaksi 8: Pelunasan Piutang

Pada tanggal 23 Januari 2015 perusahaan menerima pelunasan piutang sebesar Rp 2.000.000,00 atas jasa yang diberikan tanggal 19 Januari 2015

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
23
Kas

Rp 2.000.000,00

Januari

      Piutang Usaha
(Menerima Pelunasan)


Rp 2.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan betambahnya aktiva berupa Kas di sisi Debit dan Berkurangnya aktiva berupa Piutang Usaha  di sisi Kredit masing – masing Rp 2.000.000,00

Transaksi 9: Beban air, listrik, dan telepon

Pada tanggal 25 Januari 2015 perusahaan membayar tagihan listrik, air, dan telepon  sebesar Rp 2.000.000,00

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
25
Beban Listrik, air, dan Telepon

Rp 2.000.000,00

Januari

        Kas
(Membayar Beban Listrik,air, dan telepon)


Rp 2.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan betambahnya Beban Listrik, air, dan Telepon di sisi Debit dan Berkurangnya aktiva berupa Kas  di sisi Kredit masing – masing Rp 2.000.000,00

Transaksi 10: pengambilan pribadi Tn. Andri

Pada tanggal 25 Januari 2015 Tn. Andri mengambil dana dari perusahaan sebesar Rp 500.000 untuk keperluan pribadinya.

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
25
Prive Tn. Andri

Rp 500.000,00

Januari

        Kas
(Prive Pak Andri)


Rp 500.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan betambahnya Prive di sisi Debit sebesar Rp 500.000,00

Transaksi 11: Beban Gaji dan Upah

Pada tanggal 30 Januari 2015 perusahaan membayar upah kepada karyawannya sebesar Rp 5.000.000,00

Tanggal
Keterangan/Akun
Ref
Debit
Kredit
2015
30
Beban Gaji dan Upah

Rp 5.000.000,00

Januari

        Kas
(Membayar Beban Gaji dan Upah)


Rp 5.000.000,00

Analisis Transaksi: Transaksi di atas menyebabkan betambahnya Beban Gaji dan Upah di sisi Debit sebesar Rp 5.000.000,00 dan Berkurangnya aktiva berupa Kas sebesar Rp 5.000.000,00 di sisi Kredit.



RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI

RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI Akuntansi tidak hanya sebagai hitung – hitungan saja. Akuntansi selalu menyesuaikan berdasarkan bidan...